Kamis, 06 Maret 2014

Asma Nadia Menuai Sejumlah Protes

Berikut ini artikel tentang Asma Nadia menuai sejumlah protes. Ia dianggap menyudutkan laki-laki., selamat membaca

Asma Nadia menuai sejumlah protes. Ia dianggap menyudutkan laki-laki.



Gara-gara menulis Catatan Hati Seorang Istri dan Karenamu Aku Cemburu (sekarang ditambah 10 tulisan jadi catatan hati yang cemburu), Asma Nadia menuai sejumlah protes. Ia dianggap menyudutkan laki-laki.


 


Sejumlah pria khawatir buku itu akan membuat istri mereka menjadi paranoid


terhadap sosok suaminya. Rekan sesama penulis bahkan juga ada yang berpendapat


demikian. ''Dia bilang akan menghalangi istrinya untuk membaca seri catatan hati


tersebut,'' ungkap Asma.


 


Ada pula yang bertanya, ''Kenapa Asma jadi gender?'' Lainnya keheranan melihat


Asma yang dikenalnya sebagai penulis cerita remaja ceria tiba-tiba meluncurkan


kedua buku tersebut. Meski begitu, yang bersuara mendukung jauh lebih banyak


--termasuk dari kalangan pria. Tengok saja apa yang diutarakan seorang pria yang


mampir ke blog Asma. Lelaki itu merasa perangainya mirip sekali dengan tipe


suami yang ditokohkan di kedua buku tersebut. ''Saya jadi merenung, memikirkan


dalamnya luka perempuan akibat kelakuan suaminya. Saya ingin berubah dan


membahagiakan istri saya.'' Demikian pengakuannya.


 


Pria lain mengaku pernikahannya yang hampir kandas terselamatkan oleh Catatan


Hati Seorang Istri dan Karenamu Aku Cemburu. Buku tersebut menginspirasi dirinya


dan istri untuk introspeksi dan menata kembali rumah tangganya. ''Mendengar


kesaksian semacam ini adalah kebahagiaan tertinggi seorang penulis,'' kata Asma.


Itulah Asma Nadia masa kini. Tak hanya cerita ringan menggelitik nurani yang


digarapnya. Ranah kehidupan domestik belakangan menyita perhatian penulis


bernama asli Asmarani Rosalba itu. Menjelang tampil di acara bedah buku Catatan


Hati Seorang Istri dan Karenamu Aku Cemburu di sebuah toko buku di Jakarta


Selatan, 14 April 2008, Asma berbincang hangat dengan wartawan Republika, Reiny


Dwinanda, dan fotografer Amin Madani. Berikut petikannya:


Setelah tertunda beberapa kali, akhirnya kita bisa bertemu juga, ya...


Iya... (Asma kemudian tertawa). Kesannya sibuk banget, ya. Padahal, tidak


selalu seperti itu sih. Tetapi, saya memang baru pulang dari Singapura,


Malaysia, dan Mesir. Lantas, sekarang roadshow Catatan Hati Seorang Istri dan


Karenamu Aku Cemburu.


 


Kedua buku tersebut mendapat tanggapan beragam. Bagaimana perasaan Asma?


Saya tidak bermaksud meng-generalisir pria, menyudutkan laki-laki. Kebetulan,


saya sering jadi tempat curhat berbagai kalangan. Mulai dari sahabat sampai


dengan teman suami. Selama bertahun-tahun, para perempuan itu tidak juga


berubah. Meski didera kekerasan bertahun-tahun, mereka tidak berontak. Penulis


lain berkata, ''Tidak usah tulis luka perempuan. Luka memang tempatnya


perempuan. Nggak usah cengeng.''


 


Pro-kontra pendapat pembaca tentang bukunya saya terima dengan lapang dada.


Apapun yang terjadi, saya kembali ke tujuan semula. Saya ingin buku ini menjadi


bentuk solidaritas perempuan. Buku dapat menjadi teman perempuan, para istri


dengan lintas asal latar belakang.


Menjadi tempat curhat, apakah Asma juga memberikan solusi atas curhat para


narasumber?


 


Belakangan saya banyak menulis kisah-kisah sejati yang menginspirasi. Sebelum


menulis saya memang berusaha menjadi pendengar yang banyak dan pengamat yang


baik. Setelah trilogi buku Catatan Hati terbit (Catatan Hati Seorang Istri,


Karenamu Aku Cemburu, dan Catatan Hati di Setiap Sujudku), saya semakin sering


menerima curhat para pembaca. Baik melalui email maupun SMS. Beberapa menelepon


langsung baik di kantor ataupun ponsel pribadi.


 


Sebagian yang curhat jauh usia dan pengalamannya di atas saya. Saya kira tidak


semua meminta solusi, meskipun ada juga. Sebagian besar lebih membutuhkan


didengarkan, karena banyak yang sudah menyimpan resahnya selama bertahun-tahun.


Saya berharap dengan itu kami bisa sama-sama berbagi kekuatan dan kesabaran.


Asma bertekad menulis curhat banyak orang yang mampir ke kehidupannya. Butuh


dua tahun bagi Asma untuk merampungkan Catatan Hati Seorang Istri. ''Lewat buku


ini, saya ingin menumbuhkan solidaritas perempuan. Saya berharap ini dapat


menjadi teman perempuan. Saya senang mendapatinya sebagai bacaan para istri


dengan lintas background,'' tutur bunda dari penulis cilik Putri Salsa itu.


 


Sukses dengan Catatan Hati Seorang Istri, Asma segera melengkapinya dengan


Karenamu Aku Cemburu dan Catatan Hati di Setiap Sujudku. Keduanya merupakan


trilogi Catatan Hati. ''Kedua buku itu merupakan ruang edukasi seputar bagaimana


kita menata cemburu serta ruang untuk doa,'' komentar Asma.


 


Jangan harap akan ada buku serupa yang ditulis Asma dalam waktu dekat. Tak


tergiurkah ia untuk kembali mengulang sukses terdahulu? ''Kalau cuma ingin


mendulang untung, saya tinggal bikin saja seri Catatan Hati selanjutnya.


Bahannya banyak, tinggal tulis,'' ujar Asma yang telah melahirkan 33 buku itu.


Setelah menulis 33 buku, cerita apa yang Asma rasa paling puas nulis-nya?


Mungkin, selain Istana Kedua, saya suka dengan Catatan Hati Seorang Istri. Buku


ini berkisah tentang luka perempuan, sekaligus kita akan melihat betapa kuatnya


seorang perempuan. Saya berharap buku ini mewakili permasalahan para istri,


bahwa mereka nggak sendiri.


 


Mudah-mudahan mengalirkan inspirasi dan kesabaran. Uniknya, buku ini dibaca


oleh semua kalangan usia, kebanyakan memang perempuan. Saya bahagia karena lewat


buku ini pembaca saya meluas, tidak hanya kalangan Muslim. Sebab, Catatan Hati


Seorang Istri juga dibaca oleh mereka yang di luar Islam. Berkah buat saya. Buku


ini juga membuat saya 'dimusuhi' sebagian pembaca pria. Tetapi, ada juga


suami-suami yang mengirimkan testimoni dan terima kasihnya karena buku ini


membuat mereka mengerti istri dan jadi melakukan evaluasi. Malah ada yang bilang


tambah cinta sama istrinya.


 


Salah satu testimoni yang membuat saya haru sekali adalah ketika seorang


pembaca mengatakan dengan suaminya tidak jadi bercerai. Menurut dia buku ini dan


seri Catatan Hati lainnya telah menyelamatkan rumah tangganya yang hampir kandas


dan membuat dia dan suami mencoba berusaha untuk lebih saling mengerti satu sama


lain. Subhanallah.


 


Pernahkah bertemu dengan orang yang begitu terkesan dengan tulisan Asma?


Seperti apa gambaran pertemuan atau komunikasi yang kemudian terjalin?


Cukup sering. Subhanallah, pertemuan dengan pembaca tidak ubahnya pertemuan


dengan sahabat atau bahkan saudara. Seperti sudah saling kenal sebelumnya. Dari


pertemuan ini komunikasi terus terjalin, baik melalui SMS atau telepon, juga


e-mail. Meski untuk SMS saya sering mohon maaf karena tidak selalu bisa


membalas. Tapi, alhamdulillah tidak mengubah silaturahim yang kemudian terbina.


Tema apa yang membuat Asma merasa tertantang untuk menulisnya?


 


Poligami. Ha.. ha... Dan, saya lega telah menuliskannya (Istana Kedua). Di


Islamic Book Fair 2008, buku ini mendapatkan penghargaan sebagai fiksi islami


terbaik. Satu-satunya buku yang menguji kesabaran saya hingga enam tahun lebih


untuk menyelesaikannya. Bulan-bulan tersisa hingga akhir tahun ini akan diisi


Asma dengan menulis tentang Palestina. Tahun 2008 digaungkannya sebagai 'Tahun


Menulis untuk Palestina'. ''Ide ini saya gulirkan di antara teman-teman penulis


dan jurnalis,'' kata penulis yang lahir pada 26 Maret 1972 itu.


 


Mengapa Palestina? Kondisi rakyat Palestina yang kian tertindas dan teraniaya


membuat Asma tak kuasa menahan haru. Ia merasa harus turut berbuat untuk


Palestina. ''Lewat doa, sedikit dana, dan tulisan,'' kata Asma. Ide menulis


secara konsisten untuk Palestina didapat Asma saat berada di Kairo, Mesir, awal


April lalu. Di sana, CEO Lingkar Pena Publishing House itu bergabung dengan


aktivis, penulis, buruh, dan relawan untuk pembebasan Palestina. ''Saya


satu-satunya penulis dari Indonesia yang datang ke sana. Bersama empat rekan


dari Adara Foundation, saya menghadiri dan berbicara di International Campaign


Against America and Zionist Occupation,'' papar Asma.


 


Turut menjadi pembicara di International Campaign Against America and Zionist


Occupation, apa yang Asma sampaikan?


Saya sampaikan penulis juga dapat memberikan bantuan untuk Palestina dengan


caranya sendiri. Saya perlihatkan buku cerpen Merah di Jenin yang sudah


diterjemahkan. Ini adalah proyek untuk Palestina dari Forum Lingkar Pena, forum


penulis yang memiliki wakil di beberapa negara. Artinya kecil untuk perjuangan.


Tetapi, saya janji akan ajak penulis dan jurnalis untuk menjadikan 2008 sebagai


'Tahun Menulis untuk Palestina'.


 


Apa yang Asma dapat dari pertemuan tersebut?


Banyak. Saya jadi tahu perkembangan terakhir di Palestina. Saya langsung


refleksi permasalahan kita tidak ada artinya dibandingkan kematian yang telah


menjadi keseharian di Palestina. Saya terhenyak, kondisinya lebih buruk dari


bayangan saya. Pelanggaran HAM terhadap perempuan di penjara, contohnya. Coba


bayangkan rasanya menjadi perempuan hamil yang terpaksa melahirkan di penjara


dan membesarkan si kecil tanpa gizi yang cukup dan di bawah tekanan mental yang


luar biasa.


 


Melalui video conference dengan Muslimah Palestina bernama Ummu Umar, saya


saksikan betapa mereka adalah perempuan yang hebat. Mereka mendidik anak untuk


cinta Tanah Air, membisikkan syahid sesuatu yang indah. Mereka merawat yang


sakit dan cedera. Ummu Umar sudah kehilangan tiga putranya di medan jihad. Putra


ketiga yang meraih gelar master dari universitas ternama di Inggris dan belum


lama melangsungkan acara lamaran, syahid. Anak keempatnya tengah disiapkan untuk


syahid. Ia telah melahirkan anak-anak yang luar biasa semangat perjuangannya.


Saya bertekad membantu, terutama melalui tulisan.


Mudah-mudahan Asma Nadia menuai sejumlah protes. Ia dianggap menyudutkan laki-laki. di atas mudah difahami serta bermanfaat bagi Anda :)
---
SUMBER artikel Asma Nadia menuai sejumlah protes. Ia dianggap menyudutkan laki-laki. dari: facebook/notes/asma-nadia/asma-nadia-menuai-sejumlah-protes-ia-dianggap-menyudutkan-laki-laki/10151224203907579
Title: Asma Nadia Menuai Sejumlah Protes; Written by admin; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar